Masa depan Berbatov di MU santer dispekulasikan setelah ia sama sekali tidak jadi pilihan dalam final Liga Champions. Padahal saat itu ia baru mengakhiri musim sebagai topskorer Liga Primer--bersama Carlos Tevez dari Manchester City.
"Aku adalah pemain MU dan dengan senang akan memenuhi kontrak. Semua orang punya kesulitan-kesulitan tapi aku selalu berusaha dan akan terus berjuang untuk tempat inti (di skuad). Aku tak pernah menyerah dalam hidup," tegasnya kepada harian 24 Hours yang dikutip AFP.
Dalam partai final Liga Champions di mana ia tidak jadi pilihan, Berbatov sempat dikabarkan langsung minggat dari Stadion Wembley setelah tahu bahkan tidak dijadikan cadangan.
"Sebenarnya aku ada di ruang ganti dan nonton lewat TV. Aku sangat kecewa dan malu tidak terpilih. Aku tidak bisa menyembunyikan emosiku dan aku tidak mau orang lain melihat betapa sedihnya diriku."
"Aku amat sangat kecewa dan itu sangat melukaiku. Tapi ini adalah keputusan manajer. Rasa sakit dari Wembley tidak bisa memaksaku menyerah tapi justru membuatku berusaha lebih keras," bebernya.
Pemain berusia 30 tahun itu kini sudah tidak sabar memulai musim baru bersama MU. Ia mengaku ingin menjuarai Liga Champions musim depan bersama 'Setan Merah' yang musim ini ditekuk Barcelona di partai puncak.
"Selalu ada tahun depan. Aku akan membidik titel ini sepanjang aku bermain sepakbola," seru Berbatov.